Malaikat Turun Di Malam Hari

Malaikat Turun Di Malam Hari

Dalil-dalil sahih tentang keutamaan doa di malam hari

Keutamaan doa di malam hari didukung oleh berbagai dalil sahih yang menjelaskan betapa pentingnya waktu ini dalam kehidupan seorang muslim. Berikut adalah beberapa dalil yang menegaskan keutamaan doa ini:

Hadis riwayat ‘Ubadah bin Shamit

Dari ‘Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

مَن تَعارَّ من الليل فقال: لا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ ولهُ الْحَمْدُ وهُوَ على كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، الحمدُ للهِ، وسبحانَ اللهِ، ولا إله إلا اللهُ، واللهُ أَكْبَرُ، ولا حَوْلَ ولا قُوَّةَ إلا بِاللهِ، ثم قال: اَللّهُمَّ اغْفِرْ لي – أو دعا – استُجِيبَ له، فإنْ توضأ وصلى قُبِلتْ صلاتُه

“Barangsiapa yang terjaga di malam hari, kemudian dia membaca (zikir tersebut di atas),

لا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ ولهُ الْحَمْدُ وهُوَ على كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، الحمدُ للهِ، وسبحانَ اللهِ، ولا إله إلا اللهُ، واللهُ أَكْبَرُ، ولا حَوْلَ ولا قُوَّةَ إلا بِاللهِ

‘LAILAHAILLALLAH WAHDAHU LASYARIKALAHU. LAHUL MULKU WALAHULHAMDU WAHUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR. ALHAMDULILLAH WASUBHANALLAH WALAILAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR WALAHAULA WALAQUWWATA ILLA BILLAH’

‘Segala puji bagi Allah. Tiada sembahan yang benar, kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Mahamampu atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah. Mahasuci Allah. Tiada sembahan yang benar, kecuali Allah. Allah Mahabesar. Serta, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan (pertolongan) Allah.’

Kemudian dia mengucapkan,

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لي

‘Ya Allah, ampunilah (dosa-dosa)ku.’

Atau dia berdoa (dengan doa yang lain), maka akan dikabulkan doanya. Jika dia berwudu dan melaksanakan salat, maka akan diterima salatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa orang yang terbangun di malam hari dan mengucapkan doa tersebut, kemudian memohon ampun atau berdoa, doanya akan dikabulkan oleh Allah. Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah bagi hamba-Nya yang mengingat-Nya di waktu malam.

Mengenal Bulan sebagai satelit Bumi

Sebelum mempelajari alasan kenapa Bulan bercahaya di malam hari, mari mengetahui terlebih dahulu penjelasan singkat tentang Bulan. Dikutip dari buku Bulan Satelit Bumi, Bulan adalah satelit alami Bumi yang memiliki ukuran 80 kali lebih kecil daripada Bumi.

Bulan tidak memiliki atmosfer sebab gaya tarik-menarik Bulan yang sangat kecil sehingga tidak dapat menyimpan gas. Karena itu, selisih suhu paling tinggi dan suhu paling rendahnya sangat besar.

Permukaan Bulan yang terkena Matahari suhunya 123 derajat Celsius. Sementara permukaannya yang gelap, memiliki suhu mencapai -233 derajat Celsius.

Sumber panas bagi Bulan adalah Matahari sehingga jika di Bulan ada atmosfer, maka suhunya akan hampir sama dengan suhu Bumi.

Menurut teori, Bulan merupakan benda langit yang tertangkap atau tertarik oleh gaya tarik-menarik Bumi. Teori ini menjelaskan perbedaan unsur kimia antara Bumi dengan Bulan.

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Bulan terbentuk dari potongan-potongan kecil yang lama tertumpuk di sekitar Bumi.

Pentingnya doa saat terbangun malam hari

Bangun di tengah malam, saat keheningan menyelimuti bumi dan kebanyakan manusia terlelap dalam tidur nyenyak, adalah momen yang sangat istimewa. Saat-saat yang penuh dengan keberkahan, ketika Allah Ta’ala membuka pintu rahmat dan ampunan-Nya selebar-lebarnya bagi hamba-hamba yang terjaga dan bermunajat kepada-Nya. Mengapa kita harus melewatkan kesempatan emas ini? Inilah saat terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghidupkan sunah Rasulullah, dan meraih keridaan-Nya.

Bayangkan, betapa besar nikmat yang Allah berikan kepada kita yang memanfaatkan waktu ini untuk berdoa. Ketika kita membaca doa ini dengan ikhlas dan ittiba’ (mengikuti sunah), kita mengakui kelemahan kita dan kebesaran Allah Ta’ala sebagai bentuk tawadhu‘ (kerendahan hati) dan pengakuan bahwa tidak ada daya dan upaya, kecuali dengan izin Allah.

Jadi, janganlah kita melewatkan waktu yang sangat berharga ini. Bangunlah, berdoalah, dan rasakan kedekatan dengan Allah yang tidak bisa didapatkan di waktu lain. Manfaatkanlah setiap waktu terbangun di malam hari untuk kembali kepada Allah, memohon ampunan-Nya, dan meraih rida-Nya. Jadikan doa malam sebagai rutinitas yang tak tergantikan dalam hidup kita, sebagai sarana untuk mencapai kedekatan dengan Allah Ta’ala.

Surah Al-Hajj ayat 24

Ayat-ayat Al-Qur’an juga menekankan pentingnya berdoa dan berzikir di malam hari. Salah satu ayat yang relevan adalah firman Allah Ta’ala,

وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ وَهُدُوا إِلَىٰ صِرَاطِ الْحَمِيدِ

“Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.” (QS. Al-Hajj: 24)

Orang-orang yang terbangun di malam hari untuk berdoa dan berzikir mendapatkan petunjuk langsung dari Allah ke jalan yang benar dan terpuji. Mereka yang memanfaatkan waktu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah akan diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan dijaga di jalan yang lurus. Oleh karenanya, sudah semestinya kita meneguhkan tekad untuk menghidupkan sunah ini dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjadikan doa malam sebagai bagian dari rutinitas ibadah kita, tidak hanya sebagai bentuk ketaatan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah Ta’ala.

Alasan kenapa Bulan bercahaya di malam hari

Sumber cahaya Bulan berasal dari cahaya Matahari yang memantul di permukaan Bulan. Hal itu menjadi alasan kenapa Bulan terlihat bercahaya.

Cahaya Matahari sampai Bulan melewati proses yang disebut dengan refleksi. Proses tersebut adalah saat Matahari mengenai permukaan Bulan lalu menyebar dan memantulkan kembali ke arah atmosfer Bumi.

Saat cahaya Matahari diterima oleh Bulan melalui proses refleksi, maka cahaya tersebut dapat sampai ke mata manusia di malam hari dengan jelas.

Pada malam hari, belahan Bumi menjadi gelap sehingga cahaya Matahari yang dipantulkan Bulan akan tampak lebih terang dibandingkan ketika siang hari.

Salah satu alasan cahaya Bulan yang terlihat dari Bumi dapat mengalami perubahan pada waktu tertentu adalah karena Bulan tidak memiliki atmosfer.

Oleh sebab itu, saat mengalami perubahan sudut pada permukaannya akan berpotensi meredupkan cahaya yang dipantulkan.

Bulan secara terus-menerus meningkatkan cahaya yang diterima saat sedang bergerak mengelilingi Bumi melalui fase yang berbeda-beda.

Hal ini membuat pantulan sinar Matahari yang mengenai permukaan Bulan akan berbeda-beda setiap fasenya. Berikut penjelasan mengenai fase Bulan:

Waktu setiap fase Bulan adalah satu minggu dan seluruh fase ini berlangsung selama 28 hari. Waktu tersebut adalah waktu Bulan mengelilingi Bumi sebanyak satu kali.

Itulah penjelasan kenapa Bulan bercahaya di malam hari, yakni karena pantulan sinar Matahari. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaranmu.

Selamat datang di situs slot gacor Api5000 menyiapkan ratusan jutan jackpot buat para pemain slot online gacor hari ini, siapkan diri kalian karena gempa jackpot x500 berkuatan 99 bakalan datang malam ini juga.

Segera daftar di link alternatif Api5000 hari ini dengan cara kunjungi situs kami melalui browser kepercayaan dari handphone atau laptop kesayangan Anda. Rasakan mega jackpot senasional di situs slot terpercaya 2024 Api5000.

Sejak menerima tugas meniup sangkakala, kedua matanya selalu siaga dan melihat ke Arsy untuk menunggu perintah Allah ini.

Karena itulah sosok Malaikat Israfil tidak mengedipkan mata barang satu kali pun karena ia takut akan terlewat olehnya perintah Allah untuk meniup sangkakala yang datang secara tiba-tiba.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya kedipan pemilik sangkakala (Malaikat Israfil) sejak dipercayakan kepadanya untuk meniup sangkakala maka ia selalu siap siaga melihat Arsy. Seakan akan dua matanya bagaikan dua bintang yang memancar. Artinya, Malaikat Israfil selalu melihat ke Arsy dan tidak berpaling serta tidak berkedip dari Arsy. Rasulullah SAW bersabda : "Bagaimana aku merasa nyaman sedangkan pemilik sangkakala (Malaikat Israfil) telah menelan abad, telah menghadapkan keningnya, dan telah menyiapkan pendengarannya untuk menenti perintah meniup sangkakala...". (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya pandangan malaikat peniup sangkakala telah bersiap sejak dia diperintahkan, dia selalu memandang ke arah Arsy karena khawatir dia diperintahkan ketika matanya berkedip. Kedua matanya seperti bintang berkilau,” (HR Hakim).

Bahkan menurut keterangan hadis yang lain, Rasulullah menerangkan perihal kesiagaan malaikat Israfil akan perintah Allah ini sehingga sangkakala tersebut telah menempel di mulutnya hingga kini.

عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: كيف أنعم وصا حب الصور قد التقم الصور ومنى جبحته وشخص للصره نحو العرض وأنصت بإذنيه ينتظر متى يؤمر أن ينفخ في الصور

Nabi bersabda, “Bagaimana aku merasa tenang, padahal pengusung sangkakala tengah menempelkan sangkakala itu di mulutnya dan menundukkan keningnya, memusatkan pandangan ke arah Arsy, memasang kedua telinganya untuk mendengar kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.” (HR. Tirmidzi).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Mengapa harus mengamalkan doa ini?

Mengabaikan doa terbangun di malam hari berarti kita melewatkan kesempatan besar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan atas dosa-dosa kita. Waktu malam adalah waktu yang tenang, di mana gangguan duniawi berkurang, memungkinkan kita untuk lebih khusyuk dalam berdoa dan berzikir. Dalam keheningan malam, kita bisa merenung, bermuhasabah, dan merasakan kedekatan dengan Allah yang sulit dicapai di siang hari.

Keikhlasan dalam mengamalkan doa ini juga sangat dianjurkan. Setiap amal ibadah harus dilakukan dengan niat yang tulus semata-mata untuk mengharapkan rida Allah. Membaca doa saat terbangun di malam hari juga mengingatkan kita bahwa tidak ada daya dan upaya, kecuali dengan izin Allah. Dengan mengucapkan,

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

‘LAHAULA WALAQUWWATA ILLA BILLAH’

Kita mengakui bahwa segala kemampuan dan kekuatan yang kita miliki hanyalah karena pertolongan Allah sebagai bentuk tawadhu‘ (kerendahan hati) dan pengakuan akan keterbatasan manusia di hadapan kebesaran Allah Ta’ala.

Saudaraku, jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Hafalkan dan amalkan doa ini, ketika engkau terbangun di malam hari, setelah mengerti dan memahami urgensi doa ini, yakinlah bahwa Allah sedang memberimu kesempatan untuk mengamalkannya. Maka, sekali lagi, jangan pernah menyia-nyiakannya!

Baca juga: Doa Memohon Perlindungan dari Kemalasan dan Keburukan di Usia Tua

Penulis: Fauzan Hidayat

Artikel: Muslim.or.id

15 June 2024 1 Song, 2 minutes ℗ 2024 DWP MUSICA

Bulan merupakan satelit alami yang mengitari Bumi. Bulan tampak bersinar di malam hari, terkadang bentuknya juga bulat penuh dan indah.

Ada alasan kenapa Bulan bercahaya. Hal itu karena pantulan sinar Matahari, lalu cahaya tersebut akan menyebar dan dipantulkan kembali ke atmosfer Bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat kita melihatnya dari Bumi, Bulan seolah menghasilkan cahayanya sendiri dan dapat menerangi bagian Bumi meski tidak seterang Matahari.

Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan mengenai Bulan di bawah ini yang dihimpun dari berbagai sumber.

Hadis riwayat Abu Hurairah

Di dalam Ash-Shahihain dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرُ، يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرُ لَهُ

“Rabb kami Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam ketika tinggal sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan doanya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi permintaannya. Dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalil di atas menegaskan bahwa Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir untuk mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang berdoa, memohon, dan meminta ampun. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwa hadis tentang turunnya Allah ke langit dunia ini diriwayatkan oleh 29 sahabat radhiyallahu anhum. Ini menunjukkan betapa kuatnya dalil ini. (Mukhtasharush Shawa-iq Al-Mursalah, 2: 232)

Baca juga: Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima

How do you like the search results?

Thank you for your Feedback!

Saat kebanyakan manusia terlelap dalam mimpi, ada sekelompok hamba pilihan yang terjaga, meraih momen mustajab untuk bermunajat kepada Sang Pencipta. Inilah waktu yang diabaikan oleh banyak orang, namun sangat diutamakan dalam ajaran agama mulia yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah ini.

Doa di malam hari, khususnya saat terbangun tiba-tiba, merupakan sebuah anugerah luar biasa dari Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menegaskan bahwa doa di waktu ini tidak hanya diijabah, tetapi juga membawa keberkahan yang tak terhingga.

Siapa yang tidak ingin doa dan ampunannya diterima oleh Allah? Mari kita renungi dan amalkan dengan penuh kesungguhan, karena inilah bagian penting dari jalan menuju rida Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan diamalkan oleh para salaf saleh.