Pengertian Accounts Receivable (AR) Turnover Ratio?
Accounts receivable turnover ratio atau rasio perputaran piutang, digunakan dalam akuntansi bisnis untuk mengukur seberapa baik perusahaan mengelola kredit yang mereka berikan kepada pelanggan mereka dengan mengevaluasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menagih hutang selama periode akuntansi.
Misalnya, ABC Company memasok umpan ikan ke toko-toko di dermaga dan marina di seluruh Jakarta. Perusahaan menagih setiap toko sebulan sekali.
Ketentuan pembayaran sama untuk setiap pelanggan: net30, artinya pembayaran jatuh tempo tiga puluh hari setelah tanggal faktur.
Beberapa pelanggan perusahaan membayar tepat waktu sesuai kesepakatan, tetapi beberapa membayar terlambat. Beberapa mungkin keluar dari bisnis dan tidak membayar ABC Company sama sekali, yang akan mengakibatkan kredit macet.
Sebagai perbandingan, perusahaan TV Kabel LookeeLou memberikan TV kabel, internet dan layanan telepon VoIP kepada konsumen. Semua pelanggan ditagih sebulan sebelum pengiriman layanan, sehingga mencegah pelanggan menerima layanan tanpa membayar tagihan.
Dengan kata lain, piutangnya lebih terlindungi karena layanan dapat diputuskan sebelum kredit lebih lanjut diberikan kepada pelanggan.
Dalam kedua kasus tersebut, rasio perputaran piutang menunjukkan rata-rata berapa lama waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk membayar, dan informasi tersebut mengungkapkan banyak hal tentang seberapa stabil perusahaan secara finansial dan seberapa baik arus kasnya dikelola.
Jadi secara sederhana, rasio ini mempertimbangkan saldo piutang organisasi dan akun piutang untuk menentukan keadaan arus kasnya.
Jika perputaran piutang perusahaan tidak terkendali dan tidak dikelola untuk waktu yang lama, itu bisa berarti bahwa mereka gagal menagih pelanggan secara teratur dan akurat atau mengingatkan mereka tentang uang yang terutang.
Ini akan menempatkan bisnis pada risiko tidak menerima uang hasil jerih payah mereka pada waktu yang tepat untuk produk atau layanan yang mereka berikan, yang jelas dapat menyebabkan masalah keuangan yang lebih besar.
Memastikan perusahaan Anda mengumpulkan uang yang terutang bermanfaat untuk keterlibatan keuangan internal dan eksternal.
Meskipun rasio perputaran piutang sebagian besar kontekstual, karena bervariasi tergantung pada industri, rasio yang lebih tinggi biasanya membuat kesan yang lebih baik pada calon investor atau lembaga keuangan yang memasok pinjaman.
Jadi mempraktikkan penagihan utang yang baik akan berpegaruh dalam pendapatan piutang secara langsung memengaruhi laba organisasi.
Baca juga: Apa itu Rasio Perputaran Modal Kerja? Berikut Pembahasan Lengkapnya
Contoh Rasio Perputaran Piutang
Setiap perusahaan menjual produk dan/atau layanan, menagihnya, dan mengumpulkan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam penjualan.
Tetapi ada perbedaan dalam seberapa baik perusahaan mengelola koleksi sejak saat itu. Berikut adalah beberapa contoh skenario khusus.
Tips Mengelola Account Receivable Turnover
Setelah mempelajari lebih dalam, bisa disimpulkan account receivable turnover adalah aspek kritis bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Lalu bagaimana tips mengelolanya? Pertama, dengan menetapkan kebijakan kredit yang jelas dan sesuai risiko bisnis. Kebijakan ini harus mencakup syarat dan kondisi kredit, seperti batas waktu pembayaran dan persyaratan kelayakan kredit. Perusahaan harus melakukan penilaian kredit yang hati-hati terhadap pelanggan baru dan secara berkala meninjau kondisi keuangan pelanggan lama.
Kedua, mengimplementasikan sistem manajemen piutang. Sistem ini harus mampu melacak piutang yang jatuh tempo, memberikan notifikasi jika ada piutang yang berisiko, dan mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan. Teknologi seperti software ERP akuntansi dapat menjadi salah satu alternatif. Selain itu, pastikan memiliki tim penagihan yang terlatih. Tim ini harus melakukan komunikasi yang baik dengan pelanggan, mengirimkan pengingat pembayaran secara rutin, dan jika perlu, melakukan negosiasi rencana pembayaran.
Tidak kalah penting, evaluasi dan penyesuaian kebijakan secara rutin. Perusahaan harus terus menganalisis data AR turnover dan mencari cara untuk meningkatkannya. Hal ini bisa melibatkan penyesuaian syarat kredit, mengubah strategi penagihan, atau bahkan merubah cara transaksi keuangan. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka juga dapat membantu mengurangi risiko kredit.
Selain itu, perusahaan harus siap untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap piutang berisiko, seperti menggunakan agen penagihan atau bahkan mengambil langkah hukum jika perlu. Dengan mengelola account receivable turnover secara efektif, perusahaan dapat memastikan likuiditas yang stabil dan mengurangi risiko dalam akuntansi manajemen.
Dari pembahasan tersebut bisa disimpulkan account receivable turnover adalah indikator penting yang wajib diketahui perusahaan untuk memastikan memiliki cukup dana untuk menjalankan operasional dan membayar kewajiban usahanya. Tidak hanya itu, manajemen account receivable yang baik sangat dibutuhkan untuk mengelola piutang secara efektif, mengurangi risiko piutang tak tertagih, dan memperbaiki arus kas.
Ada sejumlah tips yang bisa Anda terapkan agar rasio AR turnover sehat bagi finansial perusahaan. Pertama dengan menetapkan kebijakan kredit yang jelas dan sesuai dengan risiko bisnis. Kedua, implementasi sistem pemantauan piutang yang efisien dan memiliki tim penagihan yang terlatih. Ketiga, evaluasi dan penyesuaian kebijakan secara rutin untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka, serta siap mengambil tindakan tegas terhadap piutang berisiko.
Piutang merupakan pendapatan tertunda. Dalam bisnis, pengusaha perlu menghitung rasio perputaran piutang (account receivable turnover) untuk mengetahui berbagai informasi keuangan, seperti jangka waktu lamanya piutang dapat ditagih, jumlah kerugian atas piutang yang tidak dapat ditagih, hingga mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
Tujuan dan manfaat rasio perputaran piutang
Beberapa tujuan rasio perputaran piutang:
Baca juga: Waspadalah, jangan biarkan 4 account receivable ini terjadi pada Anda
Berikut adalah manfaat yang diperoleh dari rasio perputaran piutang:
Contoh perhitungan rasio perputaran piutang:
Diketahui perusahaan A memiliki data laporan keuangan sebagai berikut:
Buat faktur secara teratur dan akurat
Tidak peduli seberapa sibuknya semua orang di perusahaan Anda — jika faktur tidak keluar tepat waktu, maka uang juga tidak akan masuk tepat waktu.
Software akuntansi seperti Kledo dapat membantu Anda mengotomatiskan proses pembuatan, pencatatan, sampai pengiriman faktur secara lebi mudah dan dapat mencegah kesalahan seperti penagihan ganda.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya
Pengertian Account Receivable
Account receivable dalam akuntansi manajemen adalah jumlah uang yang belum dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan setelah membeli barang atau jasa. Piutang ini tercatat dalam neraca saldo keuangan perusahaan sebagai aset karena menjadi jumlah uang yang akan diterima di masa depan.
Lalu mengapa ini bisa terjadi? Umumnya karena metode penjualan berupa kredit, di mana perusahaan memperbolehkan pelanggan untuk membayar di kemudian hari. Biasanya dalam jangka waktu 30, 60, atau 90 hari. Penilaian piutang usaha ini harus dilakukan secara akurat dan realistis karena ada kemungkinan tidak dibayarnya utang oleh pelanggan yang dikenal sebagai “piutang tak tertagih” atau “kerugian piutang”.
Dalam akuntansi manajemen, pengelolaan account receivable sangat penting karena berkaitan langsung dengan likuiditas dan cash flow perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan pemantauan yang teliti pada periode kredit dan penagihan piutang. Selain itu, Anda juga perlu menetapkan kebijakan kredit yang sesuai, mengevaluasi kelayakan kredit pelanggan, dan melakukan tindakan penagihan yang efisien.
Dengan adanya penagihan piutang yang tepat waktu, maka perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk operasional. Selain itu, analisis pada aspek ini juga penting untuk mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan dan mengantisipasi jika terjadi masalah likuiditas. Dari sini bisa disimpulkan, pengelolaan piutang usaha yang baik adalah komponen penting dalam strategi keuangan yang sehat dan efektif untuk bisnis jenis apa pun.
Tentukan rata-rata piutang usaha
Selain penjualan kredit bersih, Anda juga memerlukan rata-rata piutang untuk menghitung perputaran piutang. Gunakan rumus berikut untuk menghitung rata-rata piutang usaha:
Piutang rata-rata = (Saldo awal piutang + saldo akhir piutang) / 2
Jika Anda memiliki saldo piutang awal sebesar 20.000.000 dan saldo piutang akhir sebesar 40.000.000, misalnya, Anda akan memiliki rata-rata piutang sebesar 30.000.000.
Selalu sebutkan syarat pembayaran
Anda tidak dapat menerapkan kebijakan yang belum Anda umumkan kepada klien.
Pastikan kontrak, perjanjian, faktur, dan komunikasi klien yang sesuai mencakup poin penting ini sehingga pelanggan tidak terkejut dan Anda dapat menagih pembayaran Anda tepat waktu.
Tips untuk Meningkatkan Accounts Receivable Turnover Ratio
Jika rasio perputaran piutang Anda rendah, Anda mungkin perlu membuat beberapa perubahan dalam kebijakan dan prosedur kredit dan penagihan.
Berikut adalah lima hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan rasio Anda:
Penjualan kredit bersih
Penjualan kredit bersih adalah penjualan yang Anda kumpulkan uangnya di kemudian hari. Mereka adalah penjualan tanpa pengembalian dan penjualan yang dikembalikan. Rumus penjualan kredit bersih adalah sebagai berikut:
Penjualan kredit bersih = penjualan kredit kotor – pengembalian
Rasio perputaran piutang menggunakan penjualan kredit bersih daripada penjualan tunai, karena penjualan tunai tidak menghasilkan piutang.
Oleh karena itu, dalam menggunakan penjualan kredit bersih, Anda lebih dapat menentukan efisiensi suatu perusahaan.
Anda biasanya dapat menemukan penjualan kredit bersih pada laporan laba rugi perusahaan Anda untuk periode yang Anda tinjau.